MANAJEMEN KELAS
MANAJEMEN KELAS
Oleh: Nursilan, S.Pd
Oleh: Nursilan, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peserta didik adalah penerus anak bangsa yang harus dicerdaskan
melalui proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah pada umumnya dengan
bimbingan guru dan penunjang lainnya baik berupa sarana dan prasarana maupun dukungan
orang tua.
Untuk menciptakan anak didik yang dapat mempertanggung jawabkan
penerus bangsa ini, sangatlah tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan
tetapi dengan usaha secara terus menerus tanpa jenuh agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai.
Dengan adanya proses pendidikan sepertinya cocok untuk sebagai
solusi bagaimana cara agar tujuan pendidikan dapat tercapai, salah satu caranya
adalah dengan memanajemen kelas dengan baik.
Manajemen besasal dari kata “Management” yang artinya “Pengelolaan”
adalah proses penggunaan sumber daya memberikan secara efektif untuk mencapai
sasaran. Pengelolaan adalah proses yang pengawasan dalam semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dalam tercapainya tujuan. Kelas adalah sekelompok
siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
pula. Dengan demikian dapatlah simpulkan bahwa manajemen kelas adalah
penciptaan suasana atau kondisi yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut
dapat belajar dengan efektif (Hamzen Bunsu, power poin).
Manajemen kelas sangat mempengaruhi ketercapaian tujuan
pembelajaran sehingga dituntut kepada pendidik untuk lebih mempersiapkan diri
dalam menghadapi keadaan kelas.
B.
Rumusan
Masalah
Dari uraian di atas dapatlah penulis rumuskan dalam rumusan masalah
ini, adapun rumusan masalah yang dapat kami rangkum sebagai berikut:
1.
Apa penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan
kelas ?
2.
Bagaimana cara mengidentifikasi
masalah dalam pengelolaan kelas ?
3.
Jelaskan klasifikasi masalah-masalah
dalam pengelolaan kelas ?
4.
Apa saja hambatan dalam pengelolaan
kelas?
C.
Tujuan Penulisan
Setelah membaca rumusan masalah di atas dapat penulis simpulkan
tujuan dari pada penulisan ini. Adapun tujuan penulisan makalah inia dalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyebab masalah dalam pengelolaan kelas.
2.
Un tuk memahami cara
mengidentifikasikan masalah dalam pengelolaan kelas.
3.
Untuk memahami
klasifikasi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas.
4.
Untuk mengetahui hambatan- hambatan
dalam pengelolaan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penyebab
Timbulnya Masalah Dalam Pengelolaan Kelas
Penyebab timbulnya masalah dalam
pengelolaan kelas itu bisa ditimbulkan dari seorang guru dan juga bisa timbul
dari siswa itu sendiri. Penyebab timbulnya masalah dari guru itu sendiri
seperti:
1.
Kurangnya kesiapan guru baik secara
fisik maupun non fisik.
2.
Kurang tangapan seorang pendidik
terhadap anak didiknya.
3.
Sikap kepribadian pendidik yang
tidak mencerminkan tingkah laku seorang pendidik.
4.
Penguasaan guru pada bahasa asing
kurang, sehingga tidak mampu membaca buku-buku sumber aslinya.
5.
Guru kurang memperhatikan siswa
secara individual.
6.
Kurangnya komunikasi antara guru dan
siswa.
7.
Guru terlalu banyak kegiatan diluar
sekolah untuk mencari tambahan biaya hidup.
8.
Secara umum penyebab timbulnya
masalah dalam pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
9. Hilangnya
hubungan pendidik dan anak didik, maksudnya kurangnya komunikasi antara
pendidik dengan peserta didik.
10. Kurangnya profesional
pendidik dalam pembelajaran baik dalam penggunaan metode, strategi
maupun media.
11. System
pembelajaran yang monoton dan terlalu serius cara menerapkan disiplin yang
tidak tepat.
12. Lingkungan
sekolah yang tidak kondusif
13. Tidak ada
kreativitas dari guru, siswa maupun lingkungan sekolah
14. No limit
atau tidak ada batasan waktu belajar.
15. Tidak adanya
kerja sama antara pendidik, peserta didik, dan orang tua.
Sedangkan menurut Made Pidarta,
faktor-faktorpenyebabnyaantara lain:
1. Pengelompokkan
(pandai, sedang ,bodoh )
2. Karakteristik
individual.
3. Kelompok
pandai merasa terhalang oleh teman-temannya yang tidak seperti dia.
4. Dalam
latihan diharapkan semua anak didik tenang dan bekerja sepanjang jam pelajaran,
kalau ada interupsi atau interasi mungkin mereka merasa tegang atau cemas.
5.
Masalah merupakan ssesuatu yang
dengan mudah menghinggapi tubuh siapapun. Penyebab masalah dapat berasal dari
faktor fisik. Seperti pusing, pegal, lelah, kesemutan, gatal, gerah, dan
mengantuk. Sedangkan penyebab yang berupa faktor psikis antara lain: rasa
bosan, susah, benci, tertekan,bingung, risau, cemas, malu dan gugup.
6.
Konflik tidak hanya terjadi antara
murid atau guru, namun melibatkan kebutuhan dua belah pihak. Oleh sebab itu
dikatakan bahwa problem dimiliki oleh kedua belah pihak. Mari kita lihat
situasi ketika guru sedang membersihkan meja kotor yang ditinggalkan oleh murid.
Apa konfliknya? Guru mempunyai hak untuk keluar ruangan kelas tanpa harus
membuang waktu untuk membersihkan meja murid
yang lupa atau tidak mau dibersihkan oleh murid itu sendiri. Mereka yang
terlibat didalam konflik selalu mengatakan: “kau yang telah menyebabkan aku
sengsara sehingga kebutuhan tidak terpenuhi”.
B.
Mengidentifikasi
Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
Pada umumnya guru kurang atau belum
menyadari bahwa apa yang dihadapi adalah masalah dan tidak mempermasalahkan.
Biasanya sesuatu baru dianggap sebagai masalah jika guru telah merasa
kewalahan, guru tidak lagi berdaya dan tidak mampu menyelesaikan sendiri. Maka
cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Guru menulis
semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian, memerlukan kepedulian karena
akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terjadi, terutama terkait dengan
pembelajaran.
2. Guru
memilah-memilah masalah tersebut menurut jenis dan bidang permasalahannya,
berdasarkan jumlah siswa yang mengalami masalah tersebut.
3. Masalah yang
telah dipilah-pilah disusun secara berurutan dimulai dari yang ringan. Jarang
terjadi, serta berdasarkan banyaknya siswa yang mengalami atau terlibat dari
masing-masing masalah tersebut.
4. Dari setiap
urutan masalah tersebut ambilah 3 atau 5 masalah dan coba mengkonfirmasikan
kepada guru yang mengajar bidang studi yang sejenis atau mengkonfirmasikan
terhadap sesama guru disekolah tersebut.
5. Jika masalah
yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka masalah tersebut memang
merupakan masalah yang patut untuk diangkat sebagai masalah yang harus
dipecahkan atau diselesaikan.
6. Tingkah laku
anak didik bervariasi. Variasi perilaku anak merupakan permasalahan bagi guru
dalam upaya pengelolaan kelas. Menurut Made Pidarta, masalah-masalah
pengelolaan kelas yang berhubungan dengan prilaku anak didik adalah:
a.
Kurang kesatuan.
b. Tidak ada
standar perilaku dalam bekerja kelompok.
c. Reaksi
negatif terhadap anggota kelompok.
d. Mudah
mereaksi kehal-hal yang mengganggu.
e. Tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah.
C. Mengklasifikasikan Masalah-masalah
Pengelolaan Kela
Dalam usaha guru membantu siswa
belajar akan menghadapi berbagai masalah. Menurut Davis dalam bukunya “Learning
System Design An Approach to The Improvement of Instruction”, ia
mengklasifikasikan masalah-masalah tersebut menjadi lima kelompok antara lain:
1. Masalah pengarahan
Diwaktu
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar,
kebanyakkan guru kurang memiliki keterampilan dalam:
v Berorientasi
kepada tujuan pelajaran.
v Mengkomunikasikan
tujuan pelajaran kepada siswa.
v Menyesuaikan
tujuan pelajaran dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
2. Masalah evaluasi
3. Guru dalam tugasnya
untuk merencanakan, melaksanakan evaluasi menemukan masalah- masalah demikian:
v Guru dalam
menyusun kriteria keberhasilan tidak jelas
v Prosedur
evaluasi tidak jelas.
v Kebanyakan
guru memiliki cara penilaian yang tidak
seragam.
4. Masalah isi dan urutan-urutan pelajaran
Dalam
melakukan perencanaan pengajaran, yang kemudian akan dilaksanakan dan dievaluasi,
guru dalam menyusun isi dan urutan bahan pelajaran menemukan masalah sebagai
berikut:
v Guru kurang
menguasai materi.
v Materi yang
disajikan tidak relevan dengan tujuan.
v Materi yang
diberikan sangat luas.
v Guru kurang
mampu dalam menyesuaikan penyajian bahan dengan waktu yang tersedia.
v Guru kurang
terampil dalam mengorganisasikan materi pelajaran.
5. Masalah metode dan system penyajian bahan pelajaran
v Guru kurang
menguasai beberapa sistem penyajian yang menarik.
v Kurang terampil
dalam menggunakan metode.
v Cara
menyajikan kurang membangkitkan motivasi.
v Sangat
terikat pada satu metode saja.
6. Masalah hambatan-hambatan
Dalam
pelaksanaan pengajaran guru kadang-kadang menemui banyak hambatan diantaranya:
v Banyak guru
kurang menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar.
v Guru kurang
membimbing bagaimana seharusnya cara belajar efktif itu.
v Guru
belummenemukan media yang tepat.
v Guru
kurangmempertimbangkanlatarbelakangsiswa yang tidaksama.
v Keadaansarana
yang kurang.
D. Hambatan- hambatan dalam Pengelolaan
Kelas
Dalam pengelolaankelas akan ditemui
berbagai faktor penghambat. Hambatan tersebut bisa datang dari guru sendiri,
peserta didik, lingkungan keluarga ataupun karena faktor fasilitas. Dan dari
uraian diatas tampaklah bahwa kewenangan penanganan masalah pengelolaan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Masalah yang ada dalam wewenang guru
Ada sejumlah
masalah pengelolaan kelas yang ada dalam ruang lingkup wewenang seorang guru
bidang studi untuk mengatasinya. Hal ini berarti bahwa seorang guru bidang
studi yang sedang mengelola proses pembelajaran dituntut untuk dapat
menciptakan, memperhatikan dan mengembalikan iklim belajar kepada kondisi
belajar mengajar yang menguntungkan kalau ada gangguan sehingga peserta didik
berkesempatan untuk mengambil manfaat yang optimal dari kegiatan belajar yang
dilakukannya.
2. Masalah yang ada dalam wewenang sekolah sebagai
lembaga pendidikan.
3. Dalam
kenyataan sehari-hari di kelas, akan ditemukan masalah pengelolaan yang lingkup
wewenang untuk mengatasinya berada di luar jangkauan guru bidang studi. Masalah
ini harus diatasi oleh sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan. Bahkan mungkin
juga ada masalah pengelolaan yang tidak bisa hanya diatasi oleh satu lembaga
pendidikan akan tetapi menuntut penanganan bersama antarasekolah.
4.
Masalah yang ada di luar wewenang
guru bidang studi dan sekolah.
5.
Dalam mengatasi masalah semacam ini
mungkin yang harus terlibat adalah orang tua, lembaga-lembaga yang ada dalam
masyarakat seperti karang taruna, bahkan para pengusaha dan lembaga
pemerintahan setempat.
6. Selain
masalah diatas ada juga beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam manajemen
kelas adalah:
1.
Faktor (guru)
Faktor penghambat datang dari guru berupa hal-hal berikut
ini:
a.
Tipe kepemimpinan guru
Tipe kepemimpinan guru otoriter dan kurang demokratis akan menumbuhkan
sikap pasif/agresif peserta didik merupakan sumber masalah pengelolaan kelas.
b. Format
belajar mengajar yang monoton
Format belajar mengajar yang tidak bervariasi dapat menyebabkan peserta
didik kecewa, frustasi dan bosan, ini merupakan sumber pelanggaran disiplin.
c. Kepribadian
guru
Guru bersikap tidak adil, tidak objektif, dan tidak fleksibel akan
menimbulkan masalah pengelolaan kelas.
d.
Pengetahuan guru
Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah pengelolaan dan pendekatan
pengelolaan, baik sifatnya teoritis maupun pengalaman praktis.
e.
Pemahaman guru tentang peserta didik
Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku peserta didik dan
latar belakangnya dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru untuk dengan
sengaja memahami peserta didik dan latar belakangnya.
2.
Faktor peserta didik
Kekurang sadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai
anggota suatu kelas atau sekolah dapat merupakan faktor utama penyebab
pengelolaan masalah kelas.
3.
Faktor keluarga
Tingkah laku peserta didik di dalam kelas merupakan
pencerminan keadaan keluarganya. Sikap otoriter orang tua akan tercermin dari
tingkah laku peserta didik yang agresif/pasif. Di dalam kelas sering ditemukan
ada peserta didik pengganggu dan pembuat ribut, mereka biasanya berasal dari
keluarga yang tidak utuh dan kacau (broken home).
4. Faktor fasilitas
Faktor fasilitas merupakan penghambat dalam pengelolaan kelas, faktor
tersebut meliputi:
a. Jumlah peserta didiknya banyak sulit untuk dikelola.
b. Ruangan kelas yang kecil dibandingkan jumlah peserta didik.
c.
Kurangnya ketersediaan alat-alat sekolah atau kelas/ tidak sesuai.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
membaca paparan di atas, dapatlah penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Penyebab
timbulnya masalah dari guru itu sendiri seperti: Kurangnya
kesiapan guru baik secara fisik maupun non fisik, kurang tangapan seorang
pendidik terhadap anak didikny, sikap kepribadian pendidik yang tidak
mencerminkan tingkah laku seorang pendidik, penguasaan guru pada bahasa asing
kurang, sehingga tidak mampu membaca buku-buku sumber aslinya, guru kurang
memperhatikan siswa secara individual, kurangnya komunikasi antara guru dan
siswa, guru terlalu banyak kegiatan diluar sekolah untuk mencari tambahan biaya
hidup, secara umum penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas.
2. Mengidentifikasi masalah sebagai berikut: Guru menulis
semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian, guru memilah-memilah masalah
tersebut menurut jenis dan bidang permasalahannya
3.
Mengklasifikasi masalah- masalah pengelolaan kelas antara lain: masalah
pengarahan, evaluasi. Guru dalam tugasnya untuk merencanakan, melaksanakan evaluasi
menemukan masalah- masalah, Masalah
isi dan urutan-urutan pelajaran.
4. Hambatan- hambatan dalam pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: Masalah yang
ada dalam wewenang guru, kelas, sekolah dan lain- lain.
B.
Saran
Dengan
mengharap kesempurnaan makalah ini kami mohon kritik dan saran dari pembaca
sekalian. Untuk kepada guru diharapkan lebih mengoptimalkan bagaimana cara
penyampaian tujuan pembelajaran agar tujuan yang diinginkan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Hamzen Bunsu. 2014. Manajemen Kelas. Power Point
Yozil Novia, dkk. 2014. Masalah- masalah/ Hambatan dalam
Pengelolaan Kelas. Dalam http://pemudaberkelana.blogspot.com/2014/07/hambatan-masalah-masalahhambatan-dalam.html. (diakses pada hari Senin, 29 Desember 2014 jam 10.35)
Tidak ada komentar