Never Give Up Oleh : Ariati Lesmana Catatatan Menjelang UN 2014
Never Give Up
Oleh : Ariati Lesmana
Never give up, kalimat
sederhana, tapi mampu membangun semangat kami jika ada salah satu dari kami yang terjatuh ke jurang, yang
membuatnya sulit untuk bangkit dari keterpurukan. Masalah tidak henti-hentinya menjajahi
batin kami, tapi lagi-lagi kalimat never give up yang datang dan melawan
penjajahan keterpurukan dan kemalasan.
Bosan, capek, sedih, dan senang telah kami lewati bersama, dan kini
hanya tinggal 48 hari lagi waktu kami untuk bersama. Karena setelah itu, kami
semua akan berpisah, atau akan pulang ke rumag masng-masing. Ya allah,
berikanlah yang terbaik kepada kami. Karena hanya kepada engkaulah kami dapat
memohon segalanya. Da karena hanya engkaulah yang tau betapa bimbangnya hati
kami. Telah begitu banyak cobaan yang datang melanda.
Kerkadang aku bertanya-tanya, mengapa
diangkatan kami ini, banyak orang-orang yang kami sayangi dan kami butuhkan
malah pergi meninggalkan kami. Padahal, saat
ini kami sedang membutuhkan do’a, dan dukungan dari mereka. Karena sekarang
kami tidak tahu dimana jiwa kami berada. Masalah yang selalu datang seolah-olah
membut kami ingin menjerit dan lari meninggalkan semuanya. Mulai dari masalah
kelas kami yang digembok, anak cowok yang diskor oleh pimpinan pondok, hingga masalah
yang terbesar, sampai-sampai kami semua disuruh pulang.
Terkadang aku merasa benci dengan orang-orang yang selalu meremehkan dan
menindas kelas kami. Mereka bertindak semau hati, dan selalu mengurusi urusan
orang lain. Padahal belum tetnu ia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Tapi aku
juga sedikit merasa senang, dengan keusilan yamg mereka lakukan. Karena itu
berarti, kesabaran kami selalu terasah, dan tak mudah tumpul.
Catatan Menjelang UN 2014
Tidak ada komentar